Selasa, 12 Mei 2009

fLuu babii


Kekhawatiran warga dunia terhadap ancaman penyakit flu burung belum reda, kini kita sudah diguncang lagi dengan ancaman penyakit baru flu babi. Penyebaran virus influenza tipe A H1N1 ini bahkan lebih cepat dibandingkan flu burung, sehingga WHO meningkatkan kesiagaan dari tingkat empat ke tingkat 5, yang artinya flu babi ini sudah mendekati tahap pandemi atau akan menjadi wabah yang mengglobal.

Saat ini, selain di Meksiko, negara AS, Inggris, Kanada, Spanyol dan Israel memkonfirmasi ada warganya yang sudah terkena virus flu babi. Bagaimana dengan Indonesia? Untuk sementara kita mungkin masih bisa bernapas lega karena Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan bahwa virus flu babi hanya mampu hidup dalam cuaca dingin, dan tidak bisa bertahan di daerah berhawa tropis.

Munculnya penyakit-penyakit menular yang berasal dari virus yang dibawa oleh hewan, seperti AIDS yang katanya dari monyet, flu burung dan sekarang flu babi, selayaknya menggelitik kita dengan pertanyaan-pertanyaan kritis, darimana semua virus-virus itu datang, apakah mungkin sebuah virus atau penyakit bisa muncul begitu saja atau adakah yang sengaja membuat dan menyebarkannya?

Sebuah buku berjudul "Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia" yang ditulis Jerry D Gray mungkin bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu, tanpa bermaksud untuk melontarkan tuduhan pada satu pihak, tapi sebagai bahan pemikiran yang bisa membuat kita lebih waspada terhadap berbagai ancaman penyakit menular yang muncul dalam beberapa tahun belakangan ini.

Jerry D Gray adalah warga negara AS keturunan Jerman yang pernah bergabung di dinas Angkatan Udara AS. Gray yang kini menetap di Indonesia juga seorang mualaf yang aktif berdakwah dan menulis buku berisi kajian kritisnya tentang politik dan media massa di AS.

Dalam bukunya "Deadly Mist" Gray secara gamblang memaparkan peran AS dalam pembuatan zat-zat biologi dan kimia yang berbahaya bagi manusia, seperti MSG, Aspartam (gula buatan), fluoride dan zat-zat mematikan lainnya. Penggunaan senjata biologi bahkan sudah dilakukan dalam penaklukan benua Amerika untuk "memusnahkan" orang-orang Indian, penuduk asli benua itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar